Polri: Jejak Koneksi Luar Negeri Kuat

11:11, 12/08/2010
Polri: Jejak Koneksi Luar Negeri Kuat

Malaysia Tangkap Satu WNI

JAKARTA-Pengungkapan jaringan teroris Jawa Barat terus dikembangkan Densus 88 Mabes Polri. Dari hasil pemeriksaan awal terhadap lima tersangka yang ditangkap di  Jawa Barat, ditemukan jejak koneksi dengan jaringan luar negeri.

“Ada keterlibatan warga asing. Sedang didalami oleh penyidik, tapi sementara bisa disimpulkan jaringan yang ini pun punya hubungan dengan luar,” ujar Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Ito Sumardi kemarin (11/08). Secara hirarkis Densus 88 bertanggung jawab langsung pada Ito selaku Kabareskrim.

Ada dua koneksi luar negeri yang didalami. “Pertama, kaitan dengan mobil yang digunakan untuk rencana pengeboman dibeli dari warga Perancis,” katanya

Pria bernama Andrew itu hingga kini belum tertangkap. Polri sudah mengajukan permintaan cegah ke luar negeri pada pihak Imigrasi

Jika Andrew tidak bersalah dan hanya sekadar tanpa sengaja menjual mobil itu maka dia diminta segera melapor ke kepolisian terdekat. “Kita sudah kontak Interpol,” kata mantan Kapolwiltabes Surabaya itu.
Mobil Mitsubishi Gallant milik Fahrur Rozi Tanjung diduga akan digunakan sebagai casing (sarana) bom berbahan dasar nitrogliserin. Bom ini, menurut versi polisi, sudah diujicoba di perbukitan Sumedang, Jawa Barat.
Teknik menggunakan mobil ini meniru peledakan Bom Bali 1 2002, Bom Marriott 1 2003,  dan Bom Kedubes Australia 2004. Rangkaian yang ditemukan di Cibiru adalah buatan Soghir (tertangkap 23 Juni 2010) residivis perakit bom Kedubes Australia yang ’satu guru satu ilmu’ dengan Azahari.

Untuk memuluskan aksinya, mereka merekrut Kurnia Widodo. Lulusan Teknik Kimia ITB Bandung untuk membantu peracikan komposisi bahan pengeboman. Mereka juga memilih safe house untuk menyimpan bahan-bahan cair di Cibogo, Dangder, Subang, Jawa Barat.

Polri selama ini juga yakin bahwa rangkaian peledakan bom JW Marriott 2009 hingga pelatihan militer di Aceh selalu berhubungan dengan koneksi luar negeri (lihat grafis).
Komjen Ito Sumardi memastikan Abu Bakar Baasyir resmi d

tahan mulai kemarin (11/8). Polri yakin 100 persen Baasyir terlibat dalam kelompok yang berlatih ala militer di jalin Jantho, Aceh besar.

Bahkan, menurut mantan Koorsahli Kapolri itu, bukti-bukti aliran dana dari Baasyir sudah di tangan penyidik. “Ada aliran rekening, ada juga yang langsung (tunai). Nanti detailnya di siding akan jelas,” katanya.

Bagaimana dengan sikap bungkam Baasyir? Ito tersenyum. “Tidak ada masalah. Itu haknya. Yang jelas, kami punya bukti permulaan yang cukup. Jadi jangan kok dibilang rekayasa,” katanya.

Baasyir dikenai pasal 14 jo pasal 7, 9, 11, dan atau pasal 11 dan atau pasal 15 jo pasal 7,9, 11 dan atau pasal 13 huruf a, huruf b, huruf c UU No 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Ancaman maksimalnya adalah hukuman mati dan atau hukuman penjara seumur hidup.

Polri juga mengklaim memiliki bukti rekaman video saat Baasyir melihat rekaman latihan militer di Aceh. Berdasar rekaman itu ditambah keterangan dari para tersangka yang sudah ditahan, Baasyir ditangkap.

Pengacara Baasyir Mahendradatta menanggapi santai klaim-klaim polisi. “Bagi kami, itu semua memang sudah ada skenarionya. Dirangkai-rangkaiakan supaya ustad kelihatannya terlibat,” katanya.

Baasyir kata Mahendra sangat tenang dengan tudingan-tudingan itu. “Beliau siap menjelaskan semuanya di siding nanti. Bahkan, kalau berani buka saja videonya yang diakui polisi itu,” katanya.

Mahendra menyebut Baasyir berpesan agar tak terlalu mengumbar energi untuk berdebat dengan polisi di bulam Ramadan. “Insya Allah kita gerak lagi setelah puasa,” katanya.

Anggota Tim Pengacara Muslim lainnya Achmad Michdan menjelaskan, kemarin Baasyir disodori 51 pertanyaan. Hanya dijawab satu yakni, lokasi Baasyir diciduk Densus 88. “Yang lain, beliau akan jelaskan nanti di depan hakim,” katanya.

Michdan yang sudah mendampingi Baasyir sejak 2002 itu menjelaskan polisi sempat memutarkan video berdurasi satu jam. “Mereka tanya apakah ustad kenal orang-orang yang ada disana. Dijawab memang ada yang tahu satu orang, tapi nanti akan dijelaskan di sidang,” katanya.

Aktivitas puasa Baasyir di tahanan juga lancar. Pendiri Ponpes Ngruki, Sukoharjo itu berbuka puasa bubur dan sebelumnya menikmati sahur sop kambing. Baasyir berada di sel khusus yang dipisahkan dengan tahanan Bareskrim lainnya.

Secara terpisah, sumber Jawa Pos (grup Sumut Pos) menjelaskan Baasyir justru rajin menasehati penyidik. Bahkan, menurut Baasyir, seorang muslim yang menjadi anggota Densus 88 batal syahadatnya dan bisa dikatagorikan murtad. Sebab, mereka dianggap membantu kepentingan Amerika Serikat dan Yahudi dengan agenda kampanye anti terorisme untuk memberangus semangat jihad Islam.

Penyidik juga mempunyai rekaman video ceramah-caramah Baasyir yang selalu mengecam Densus 88 Mabes Polri.  Dia lantas menunjukkan salah satu rekaman video yang sudah direkam dalam ponsel.

Dalam video itu, Baasyir sedang berada di atas mimbar dan mengisi pengajian dengan latar bendera hitam. “Hati-hati jangan hanya karena dollar kalian masuk neraka. Densus 88 yang muslim harus tobat, sebab sudah murtad kalau membantu Amerika dan Yahudi. Batal syahadatnya,” kata Baasyir dalam video itu.

Di bagian lain, tadi malam situs berita The Star Malaysia melansir laporan penangkapan seorang WNI dan dua  warga negara Malaysia.

Kepala Polisi Malaysia Tan Sri Musa Hassan mengatakan ketiganya ditangkap hari ini di Temerloh, Pahang dan Ampang, Selangor. Ketiga orang itu berusia antara 34-70 tahun. Ketiganya dijerat Internal Security Act karena kita tercatat bahwa semuanya terlibat aktivitas yang merusak keamanan negara Malaysia.

Menurut The Star, salah satu dari mereka adalah seorang managing director suatu perusahaan dan dua lainnya adalah kontraktor dan marketing executive.

Hingga tadi malam pukul 22.30, juru bicara Deplu Teuku Faizasyah mengaku belum memiliki data lengkap penangkapan WNI yang diduga bagian dari sel teroris itu. Faiza berjanji akan melakukan pengecekan dan menjelaskannya hari ini. (rdl/zul/jpnn)

Jejak Teroris dari Luar Negeri

Arab Saudi
Ali Abdullah, WNA Arab Saudi, disangka ikut mendanai terorisme JW Marriott dan Ritz-Carlton, namun tidak terbukti di pengadilan. Ali hanya divonis 1,5 tahun pada 28 Juni 2010 karena pelanggaran visa turis.

Filipina
Setelah Dulmatin ditembak di Pamulang 9 Maret 2010, polisi menemukan sejumlah dokumen penukaran uang di General Santos dan Cotabato, Filipina. Polisi yakin, dana jaringan Dulmatin lewat jalur ini.

Malaysia
Mustakim, instruktur yang ditangkap 12 April 2010 di Medan,  pernah bersembunyi lama di Malaysia sebelum ditangkap pemerintah Malaysia. Dia bebas, lalu beraksi lagi di Indonesia.

Yaman
Syaifudin Zuhri, perekrut bomber JW Marriott yang tewas 9 Oktober 2009, belajar di Yaman. Dia berubah radikal setelah mengikuti salah satu aliran di Yaman.

Prancis

Polisi sedang memburu Mister Andrew, pria yang diduga membantu pembelian mobil Mitsubishi Gallant oleh jaringan teroris Cibiru. Andrew memegang paspor Prancis dan beristri  orang Maroko.


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar