Sejak kecil Sukma Lesmana sudah diperkenalkan dengan ayam dan burung. Makanya dia begitu gemar memelihara kedua hewan unggas ini. Kini, dia memiliki seratusan ayam dan unggas di rumahnya.

Sepintas, rumah Sukma Lesmana di Jalan Rawa Cangkuk I, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Medan Denai, seperti tempat penjualan ayam dan burung. Pasalnya, halaman rumahnya dipenuhi kandang ayam dan sangkar burung. Bahkan, banyak juga yang terkecoh karena menganggap Sukma Lesmana membuka usaha penjualan unggas.

“Ini cuma untuk pelihara sendiri saja, bukan untuk dijual,” katanya kepada wartawan Sumut Pos, saat mengunjungi rumahnya belum lama ini. Menurutnya, dia senang memelihara ayam sejak kecil. Karena orangtuanya memang suka memelihara ayam. “Jadi sejak kecil saya sudah disuruh merawat ayam yang dipelihara orangtua saya,” ungkap Sukma.
Untuk jenis burung, yang pertama sekali dibeli dan dibeliharanya adalah burung trocok. Saat itu dia masih duduk dibangku sekolah dasar (SD). Kini, puluhan jenis ayam dan burung menghiasi rumahnya. Mulai dari ayam bekisar, ayam hutan yang berasal dari Jawa, Kalimantan dan Papua. Bahkan ada juga ayam yang berasal dari Tibet, Mongolia dan Polandia. Sedangkan untuk jenis burung, mulai dari perkutut, jalak, murai batu hingga beo yang dibelinya dari Mentawai.

Dalam mendapatkan burung maupun ayam kesukaannya, dia sering pergi ke luar daerah, seperti Jawa, Kalimantan, Bali, Papua dan daerah lainnya. “Tapi saya tidak mau sembarangan. Yang saya anggap unik dan menarik baru saya mau membelinya. Kalau tidak, saya tidak mau. Karena saya memang suka dengan yang unik-unik. Seperti ayam dari Tibet ini. bulunya sangat indah, makanya saya mau membelinya meski harganya cukup mahal,” ungkapnyalagi.(omi)