LPI Resmi Digelar, Menegpora Tantang FIFA
10:30, 09/01/2011JAKARTA-Liga Primer Indonesia (LPI) resmi digelar. Persema Malang tampil gemilang di partai perdana saat bertandang di kandang Solo FC, Stadion Manahan Solo, Sabtu (8/1). Irfan Bachdim dan kawan-kawan dengan mudah menekuk tuan rumah 5-1. Kabarnya, FIFA sebagai otoritas sepak bola dunia mengancam akan menjatuhkan sanksi jika kompetisi itu jadi digelar.
Meski begitu, kabar ancaman FIFA tersebut tidak membuat Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, gentar.
“Rujukan kita pada Undang Undang Dasar, Undang-Undang, peraturan pemerintah. Di Republik ini rakyat yang berdaulat bukan peraturan orang lain,” tegasnya di sela diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (8/1).
Dia mengatakan, baik Liga Super Indonesia maupun Liga Primer Indonesia telah jadi bagian dari olahraga sepakbola Indonesia. Khusus untuk menangani sepakbola profesional, pemerintah menyerahkannya pada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), yang dibentuk berdasarkan UU dan kemudian memberikan izin pada LPI menggelar turnamen.
“Kalau ada orang mau main bola atas biaya sendiri, tidak minta uang ke PSSI, tugas pemerintah untuk mempermudah, agar partisipasi masyarakat dalam olahraga tinggi,” jelasnya.
Pria asal Makassar itu juga beralasan bahwa LPI merupakan terobosan alternatif bagi penyelenggaraan turnamen sepokbola di tanah air. LPI, katanya, tidak membebani keuangan negara maupun keuangan daerah.
“Kalau atas biaya sendiri, tidak ada uang dari pemerintah, tidak ada uang dari APBD, tidak ada uang dari PSSI, ya itu bagus. Seperti turnamen voli saat 17 Agustusan, untuk bentuk masyarakat mendukung olahraga,” terang Andi Mallarangeng.
Andi mengaku sering menerima keluhan dari sejumlah bupati/wali kota, yang di daerahnya punya klub sepakbola. “Mereka mengeluh, uang APBD-nya terkuras untuk klub,” ujar salah seorang penggagas konsep otonomi daerah ini.
Secara berkelakar, politisi Partai Demokrat itu mengumpamakan keberadaan LPI seperti seseorang yang punya hajatan sunatan, dengan menggelar turnamen tenis meja alias pingpong. “Seperti Sukardi (pengamat politik Sukardi Rinakit yang juga hadir sebagai pembicara diskusi, Red) mau sunatan, lantas membuka turnamen pingpong, kan sunatannya akan lebih ramai, ngapain ditanya izin ini izin itu?” kata Andi disambut gelak tawa hadirin.
Lagi-lagi Andi menjelaskan mengenai dasar hukum mengapa pemerintah mendukung LPI. Katanya, berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Olahraga Nasional, yang berhak mengurusi olahraga profesional adalah menpora, yang dibantu Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Kalau untuk sepakbola amatiran, memang PSSI. Andi mengakui, memang selama ini peran BOPI kurang terlihat. “Tapi saya kembalikan lagi fungsi dan perannnya sesuai UU dan Peraturan Pemerintah,” tegasnya.
Andi juga tampak santai menanggapi khabar Ketum PSSI Nurdin Halid melaporkan LPI ke FIFA. Kata Andi, dirinya menghargai langkah tersebut. Hanya saja, katanya, dia tetap akan berpegangan pada aturan yang berlaku di tanah air.
Meski demikian, Andi yang pernah dinilai Nurdin Halid sebagai orang yang tak tahu aturan itu, tetap menilai, Indonesia Super League (ISL) yang digelar PSSI, tetaplah sangat bermanfaat. “Baik ISL maupun LPI sama-sama anak-anak bangsa,” cetusnya. Dia mengatakan, dari kedua liga itu, nantinya PSSI bisa menemukan pemain-pemain terbaik, yang dipilih untuk menjadi skuad timnas.
Andi Mallarangeng berharap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bisa mengayomi Liga Primer Indonesia (LPI). Di mata Andi, klub-klub yang tergabung dalam LPI diisi oleh anak-anak bangsa. Begitupula dengan Liga Super Indonesia (LSI). Andi ingin klub yang juara di LPI bisa melawan klub yang menjuari LSI bisa bertanding. “Alangkah indahnya di ujung tahun 2011 juara LPI dan ISL diadu, pasti ramai,” ujarnya.
Andi menegaskan pemerintah tidak membeda-bedakan LPI dan LSI. Keduanya bisa menyelenggarakan pertandingan atas izin Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) “Jadi bagi kami, LSI dan LPI silakan berjalan karena sudah mendapat izin dari BOPI. Harusnya, PSSI malah justru bisa merangkul kedua pihak dan duduk besama membicarakan secara bersama,” ucapnya.
Andi Malarangeng yakin kompetisi tersebut dapat mencetak pesepakbola handal bagi Indonesia.
“LPI dapat mencetak atlet handal yang dapat berguna bagi merah putih. Saya optimis,” tukas Andi. (sam/bar/ald/rm/jpnn)