The Tobasta Band, Segera Rilis Album Reggae

11:29, 22/11/2009

MEDAN – Nama The Tobasta Band mungkin tak se-tenar SLANK dan musisi lainnya diblatika musik nasional. Bahkan nama band yang muncul di awal 2009 ini barang kali tak begitu dikenal.

Begitupun band yang digawa-ngi oleh Dio (vocal), Kobul (lead guitar), Dinda (rhtym guitar), Om Egay (Bass ), Ardie (Drum), Rista (Additional Bass) dan Idral (perkusi) tak putus asa untuk tetap berkonsentrasi dikancah musik reggae.

Bahkan rencananya, band ini akan segera menelurkan album indie. Bukan tanggung, saat ini dua dari enam lagu yang direncanakan dalam album itu sudah diselesaikan. Sama de-ngan konsentrasi musik mereka, kedua singel berjudul Pantai dan Freedom On The Beach itu juga mengusung aliran reggae.

“Singkatnya kedua lagu ini berisi tentan tema kebebasan. Pantai menjadi ikon untuk menggambarkan kebebasan tersebut dan balutan reggae akan membuat lagu ini terasa ringan dan nyaman,” ungkap Dinda sang gitaris.

Hingga saat ini kegiatan tag album yang sedang mereka kerjakan sedang berjalan meski perlahan. Album indie ini merupakan satu pencapaian The Tobasta terhadap intuisi musik reggae yang telah dimulainya dalam kancah reage lokal sejak awal tahun lalu.

Bermodalkan pemain bertalenta, saat ini The Tobasta hanya mampu menelurkan satu dua singel karena kesibukan masing-masing personil-nya. Diakuinya, belakangan ini Tobasta terbilang malas latihan yang disebabkan kegiatan pribadi para awaknya. Namun soal penggarapan album, mereka tetap yakin untuk segera merilisnya awal tahun depan. “Mudah-,mudahanlah,” tandasnya.
Untuk memperkuat daya saing dan kiprah Tobasta diblatika musik lokal, saat ini Tobasta juga tergabung dalam komunitas REMI (Reggae Medan Indonesia). Malah dengan munculnya komunitas ini, kata Dinda, Tobasta berharap agar musik reggae di Medan dapat bisa di nikmati oleh masyarakat umum dan semua penikmat musik.

“Bahkan dalam waktu dekat ini, REMI akan menggelar sebuah event, yakni Reagge Nite Goes to Campus yang pagelarannya akan berlangsung di beberapa kampus di kota Medan,” pungkasnya.

Dijelaskannya, pengambilan nama The Tobasta sendiri diilhami dari dua inspirasi yakni, keindahan Da-nau Toba dan Rasta. Dinda, salah satu anggota band yang bercokol di Taman Budaya Medan ini me-ngungkapkan, suguhan musik dan lirik-lirik Tobasta besar dipengaruhi oleh band reggae Bob Marley, The Wailers, Imanez, Alpha Blondy, dan Slank Band.

Menurut pria 19 tahun berambut gimbal ini, Tobasta tanpa sengaja hadir. Semuanya berangkat dari rasa yang sama dari awak band lainnya. “Mulanya memang berawal dari nongkrong dan lalu bicara soal musik. Lama-lama kami merasa nyambung dan akhirnya sepakat untuk membuat band. Visi misinya ya harus sama,” ucapnya. (del)

jreng-jreng-reggae

[ketgambar]DEMO: Dinda gitaris The Tobasta Band memamerkan kemampuannya memainkan irama musik reggae. //julika/sumutpos[/ketgambar]


YM

Comments (2)

  1. says:

    ribak sude man :)

 
PLN Bottom Bar