Majelis Pemberdayaan Aset Al-Washliyah Dilantik

10:51, 08/01/2011
Majelis Pemberdayaan Aset Al-Washliyah Dilantik
FOTO BERSAMA: Ketua PB Al-Jam’iyatul Washliyah Prof Dr HM Muslim Nasution MA (tengah) bersama pengurus PB Al-Washliyah dan perwakilan penyerahan aset Al-Washliyah berfoto bersama, Kamis (6/1).//ISTIMEWA

KETUA PB Al-Jam’iyatul Washliyah Prof Dr HM Muslim Nasution MA melantik pengurus Majelis Pemberdayagunaan Aset PB Al-Washliyah di kampus Universitas Al-Washliyah (Univa) Medan, Kamis (6/1).

Pelantikan pengurus majelis yang dipimpin Ketua Drs HM Darius SH MA dan Sekretaris, Ibeng Safrudin Rani SH ini disaksikan Ketua Bidang Pengembangan SDM dan Pendayagunaan Aset PB Al-Washliyah yang juga Rektor Univa Prof Dr Syahrin Harahap MA dan undangan lain.

Muslim berharap dukungan dari keluarga besar Al-Washliyah baik di dalam dan luar negeri mendukung program prioritas PB Al-Washliyah dalam menata aset yang dimiliki.

Menurut dia, saat aset yang dimiliki Al-Washliyah antara lain meliputi 900 sekolah dan 11 perguruan tinggi. “Aset yang dimiliki tak hanya di dalam negeri, tapi ada juga di luar negeri. Pendayagunaan dan pendataan aset Al-Washliyah diharapkan dapat segera diselesaikan Majelis Pendayagunaan Aset. Lebih cepat lebih baik,’’ katanya.

Ia memberi apresiasi kepada tiga pimpinan Al-Washliyah di Jalan Ismailiyah, Jalan Sei Agul dan Patumbak yang telah menyerahkan asetnya kepada PB Al-Washliyah. ‘’Ke depan semua aset Al-Washliyah di Indonesia dan mancanegara dapat dikelola dengan baik,’’ jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Muslim mengemukakan pelaksanaan pembangunan gedung PB Al-Washliyah di kawasan Lebak Bulus Jakarta. ‘’Saat ini telah dilaksanakan proses pengecoran pembangunan gedung PB Al-Washliyah tersebut,’’ jelasnya.

Dukungan terhadap penataan aset juga disampaikan Ketua Bidang Pengembangan SDM dan Pendayagunaan Aset PB Al-Washliyah yang juga Rektor Univa Prof Dr Syahrin Harahap MA. Sebab penataan aset merupakan program prioritas yang diamanatkan pascamuktamar Al-Wasliyah. ‘’Kita akan hitung semua aset, sehingga dapat dikembangkan di masa mendatang. Kalau ingin bangkit, kita harus tahu kekuatan dan kelemahan yang kita miliki,’’ imbuhnya.(*/ade)


YM

 
PLN Bottom Bar