Apa yang terbayangkan jika ingin menghadapi ujian tanpa persiapan matang? Pastinya semua akan berjalan sulit. Itu pula yang terjadi pada tim cerdas cermat SMA Negeri 2 Medan. Pada November 2010 lalu, SMA Negeri 2 Medan berpartisipasi dalam even yang diselenggarakan Disdik Medan.

Tentunya untuk menjaring kemampuan siswa dalam bidang akademik khususnya sains. Awalnya, SMA Negeri 2 Medan hanya mempersiapkan satu tim cerdas cermat, satu tim lagi hanya cadangan.

Mendekati jadwal, ternyata even tersebut mewajibkan setiap sekolah peserta memiliki 2 tim cerdas cermat.
Rifqi Mahfuzh, Trisna Dwi Lestari dan Sheila Khairunnisa yang menjadi tim dengan persiapan dadakan.

Even tersebut ternyata diselenggarakan selama dua hari. Hari pertama babak penyisihan dan hari kedua semifinal dan final. “Pada waktu itu yang ikut berlomba ada 20 sekolah. Berarti ada 40 tim yang berlaga pada babak penyisihan untuk disaring menjadi 10 tim pada babak semifinal di hari kedua. Nah, dari semifinal disaring menjadi lima tim lagi yang akan menyisakan lima tim pada babak finalnya,” papar Rifqi.

Pada babak penyisihan, tim utama cerdas cermat SMA Negeri 2 Medan hanya mampu bertahan di babak penyisihan.
Alhasil, mereka pun lolos ke babak final. Melihat tim lawan yang dirasa telah memiliki kesiapan lebih matang, mereka sempat gentar. Pasalnya lawan mereka di final adalah SMA Negeri 1 Medan 2 tim, SMA Negeri 15 Medan dan SMA Negeri 17 Medan.

Menurut Rifqi, mereka menang di Taktik. Karena pada saat partai final berlangsung yang paling banyak menjawab adalah tim SMA Negeri 1 Medan. “Mereka banyak menjawab dan dari jawaban mereka juga banyak yang salah.
Setiap jawaban benar diberi nilai 100 dan jawaban salah dikurang 100,” katanya.  dan nilai mereka akhirnya minus. Lain dengan kami, yang memang menjawab jika kami benar-benar tahu pasti jawaban dari pertanyaan sang juri,” tuturnya.

Dengan prestasi itu, tim cerdas cermat cadangan ini merasa senang sekaligus bangga mampu memberikan satu prestasi terbaik bagi sekolah.(saz)