Situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, maupun MySpace seharusnya menjadi jembatan untuk berhubungan dengan orang lain. Hal itu juga dimanfaatkan Jill Gladys dalam bekerja. Namun sayangnya, gara-gara jejaring sosial itu juga, nyawanya nyaris melayang. Ia diancam akan dibunuh sang kekasih, Beft Nando, yang baru dipacarinya dua bulan.

”Saya punya Twitter, saya lumayan aktif dan punya situs itu sebelum kenal dia. Kan kerjaan saya di dunia entertain dan host acara, itu salah satu media untuk mendapat wawasan dan banyak info yang saya dapat, makanya terus saya update,” kata Jill yang ditemui di Polda Metro Jaya, Sabtu (2/1).

Tapi, hal itu tidak dalam pikiran Beft. Ia malah tega melakukan penganiayaan terhadap ibu satu anak tersebut. “Itu menjadi masalah besar untuk dia, saya nggak tahu apa yang ada di dalam pikiran dia. Tapi dia pikir saat saya berhubungan dengan dunia luar, dia punya ketakutan sendiri aja,” terang Jill.

Beft yang kerap marah-marah, mulai berani melakukan kekerasan. Bahkan, tidak puas hanya dengan mencekik leher Jill, ia mengambil pisau dapur. “Kejadiannya dua minggu lalu. Awalnya pisau itu ditusuk di dada saya dengan segala ancaman, dengan kata makian, dia akan membunuh saya kalau langgar aturan,” ungkapnya.

“Saya perempuan dengan kondisi fisik yang lebih kecil, saya nggak bisa berbuat apa-apa. Pisau yang dipakai itu terus di taruh di leher saya terus diteken hingga saya nggak bisa berbuat apa-apa. Itu kalau saya gerak bisa jadi luka. Bukan saya nggak mau ngelawan, cuma fisik saya kecil,” lanjutnya.

Jill juga tidak bisa memastikan apakah Beft mengalami gangguan jiwa. Yang pasti pria yang kini ditahan di Polda Metro Jaya lantaran kepergok menggunakan sabu-sabu itu punya ketakutan tersendiri. Meski Jill tidak macam-macam, ia tetap saja dianiaya.

“Dia punya ketakutan sendiri, padahal tidak ada perselingkuhan di situ atau status yang aneh, cuma update aja. Dia pokoknya nggak mau saya ketemu keluarga dan anak-anak, dia mau saya ketemu dia aja. Dan juga dia bisa tunggu saya selesai kerja, dia tunggu untuk ajak saya ke kantornya bareng. Dia memang mau saya 24 jam di bawah pengawasan dia. Semua alat komunikasi sama dia,” jelasnya. (net/jpnn)

[ketgambar]Monica Jill Gladys  //kapanlagi.com/ketgambar]