Wajah Kapolres Binjai Dilempar Lumpur

10:14, 20/11/2010
Wajah Kapolres Binjai Dilempar Lumpur
DIALOG:Kapolres Binjai AKBP Rina Sari Ginting berdialog dengan masyarakat yang tidak terima dengan pemasangan portal, kemarin (19/11).//hamdani/sumut pos

Warga Marah, Portal PTPN 2 Dipasang

BINJAI- Pemasangan portal di lintasan galian C Jalan Samanhudi, Kelurahan Bhakti Karya, berujung ricuh. Pasalnya, ratusan warga yang tidak terima dengan hal itu, menghadang ratusan petugas yang dipimpin Kapolres Binjai, AKBP Dra Rina Sari Ginting.

Bahkan, saat pemasangan portal ingin dilakukan, sejumlah warga melempari petugas dengan lumpur dan Kapolres juga terkena lemparan warga, Jumat (19/11) sekitar pukul 11.00 WIB.
Keterangan yang berhasil dihimpun wartawan koran ini di lokasi, kejadian tersebut berawal setelah Polres Binjai menerima laporan dari PTPN 2 Sei Semayang beberapa waktu lalu, yang mengatakan lahan PTPN digarap masyarakat.

Menanggapi laporan itu, Polres Binjai dibantu personel TNI, Brimob, dan Arhanud, turun ke lokasi guna memasang portal yang sudah disiapkan PTPN 2. Namun, tindakan yang dilakukan petugas dihadang massa. Sebelum dilakukan pemasangan, Kapolres Binjai terlebih dahulu melakukan audensi dengan Zeni Ketua Laskar Merah Putih (LMP) dan Edi Nelson Sembiring yang akrab disapa Acong yang juga pengurus LMP.

Menurut Kapolres Binjai, didirikannya portal berdasarkan lahan yang dijadikan galian C masih milik PTPN 2, dan tidak memiliki izin usaha. Menanggapi hal itu, Acong dengan nada emosi meminta surat yang membuktikan lahan tersebut masih milik PTPN 2. Namun, permintaan tersebut tidak dapat diperlihatkan oleh pihak PTPN 2.

Disamping Kapolres melakukan audensi dengan sejumlah tokoh masyarakat, ratusan masyarakat yang sudah berkumpul di lokasi dan menghadang truk pembawa portal.

Audensi terus berlanjut akhirnya tidak menemukan titik terang, PTPN 2 juga meninggalkan lokasi. selanjutnya, Kapolres Binjai dan sejumlah personel yang sudah disiagakan, terus memantau kegiatan masyarakat sambil mencari solusi terbaik.

Dikarenakan hari semakin siang, akhirnya Kapolres beserta personelnya mengambil keputusan bahwa portal tetap dipasang. Sehingga, petugas menyarankan kepada masyarakat agar segera membersihkan jalan dan tidak menghalangi petugas. Mendengar ucapan dari petugas, emosi masyarakat kembali memuncak dan membentuk barisan.

Namun, upaya masyarakat membentuk barisan sia-sia, dan petugas meminta kunci truk yang sengaja dilintangkan di tengah jalan. Setelah kunci satu unit truk berhasil didapat, petugas mencoba menggesernya dengan menarik rem tangan truk tersebut sehingga berjalan tanpa supir mengarah ke masyarakat.

Melihat truk menggelinding ke arah masyarakat, sejumlah masyarakat lainnya mengira ada masyarakat yang terjepit dan langsung marah. Sehingga, sejumlah warga melempari petugas dengan lumpur dan Kapolres Binjai juga ikut terkena lumpur dari kaki hingga ke wajahnya. Sebab, Kapolres berada dekat dengan masyarakat. Karena masyarakat membabi buta melempari petugas, petugas mundur dan Kapolres diamankan ajudannya. Bahkan, ajudan Kapolres Binjai sudah mengokang senjata laras panjang untuk memberi tembakan peringatan. Akhirnya portal dapat didirikan.(dan)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar