Dua Bocah Tewas Terpanggang

11:09, 19/01/2011

Di Tapanuli Tengah, dua bocah tewas terpanggang ketika sebuah rumah kontrakan di Lingkungan V, Kelurahan Sibuluan Nauli, Kecamatan Pandan terbakar pukul 22.00 WIB, Senin (17/1). Keduanya Johan Pangaribuan (7) dan Halomoan Pangaribuan (6), anak seorang janda bernama Anelia br Rajagukguk (45).

Saat ditemukan di kamar tidur, bagian tubuh Johan dan Halomoan dalam keadaan setengah gosong dan tidak utuh lagi. Lengan dan kaki keduanya hangus, sedangkan wajahnya tidak dapat dikenali lagi.

”Beberapa bagian tubuhnya tidak utuh lagi, karena sudah hangus terbakar,” ujar Kapolsek Pandan, AKP RY Sitompul di tempat kejadian, Selasa (18/1).

Dari hasil identifikasi, kebakaran terjadi karena faktor kelalaian. Api diduga terpicu charger baterai handphone milik Raden Pangaribuan (22), abang kedua bocah itu. Baterai handphone dicharger  langsung pakai wayar dan diikat pakai karet, kemudian dicok di dekat cok televisi di ruang tengah rumah.

“Intinya, kebakaran terjadi akibat faktor kelalaian. Dan tidak ada pihak yang keberatan atau mengadu. Sehingga kita akan tutup kasusnya. Berkasnya kita filekan dan tetap dilaporkan ke atasan,” papar Kapolsek.

Menurut warga sekitar, kejadian itu pertama kali diketahui Tiasara Silalahi, tetangga Anelia. Begitu melihat api membesar dan gumpalan asap, Tiasara berteriak minta tolong. Lalu, warga mulai berdatangan dan berusaha memadamkan api. “Begitu kami mencoba merubuhkan dinding rumah, apinya baru terlihat membesar,” papar seorang warga setempat di tempat kejadian.

Mengingat rumah tersebut terbuat dari papan, api dengan cepat melalap bangunan rumah. Sementara, kedua korban yang tengah tertidur lelap di kamar di bagian belakang rumah, tidak sempat menyelamatkan diri, atau diselamatkan.
Apalagi, kondisi fisik ibu korban, Anelia br Rajagukguk menderita sakit di kakinya,  sehingga tidak bisa bergerak cepat. Beruntung, saat kejadian Anelia masih sempat menyelamatkan anaknya yang lain, Chistofel Pangaribuan (9). Keduanya berhasil keluar rumah dan Anelia sempat berteriak meminta tolong dan memberitahu bahwa kedua anaknya, Johan dan Halomoan masih di kamar. Namun Johan dan Halomoan tidak berhasil diselamatkan.

Sedangkan Raden Pangaribuan (anak dari istri pertama suami Anelia) kala itu sedang berada di warung yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah mereka yang terbakar.

Amatan METRO TAPANULI (grup Sumut Pos), jarak rumah korban  ke rumah warga di lingkungan setempat sekitar 50 meter. Meski ada parit (sumber air) di depan rumah korban, upaya warga memadamkan api secara manual tetap saja tidak maksimal. Seluruh bangunan rumah hangus terbakar.

Informasi yang dihimpun, rumah tersebut dikontrak dan didiami keluarga korban sejak 2009 lalu. Sementara itu jasad Johan dan Halomoan diserahkan ke pihak keluarga, Selasa (18/1), setelah sempat dibawa ke RSU Pandan. Informasinya, jasad keduanya akan dikebumikan di Hajoran, Tapteng. (mora/smg)

Teks Foto:
HANGUS- Jasad Johan Pangaribuan dan Halomoan Pangaribuan ditemukan dalam kondisi gosong nyaris hangus terbakar. (FOTO:METRO/MARIHOT SIMAMORA)

TERBAKAR- Rumah kontrakan korban di Lingkungan V, Sibuluan Nauli, Pandan nyaris rata dengan tanah setelah terbakar, Senin malam (17/1). (FOTO:METRO/MARIHOT SIMAMORA)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar