Penderita DBD Meninggal

10:38, 23/01/2011

MEDAN- Rita Nadra Sitompul (29), warga Pasar IX Mama Harfas, Gang Manyar, Percut Sei Tuan, menghembuskan nafas terakhirnya di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Pirngadi Medan, Sabtu (22/1), karena menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) stadium empat. Sebelum meninggal korban sempat muntah darah.

Indra, suami korban mengatakan, istrinya pertama kali mengalami demam pada Selasa (18/1) lalu. Lalu Indra dan keluarga membawa korban berobat ke klinik yang tak jauh dari rumahnya.

“Karena demamnya tak kunjung sembuh, istri saya dirujuk keluarga ke RS Mitra Husada, Kamis (20/1) lalu,” ungkapnya. Di rumah sakit itupun, menurut Indra, kondisi isterinya tak kunjung membaik, bahkan korban berulang kali mengalami muntah darah, sehingga keluarga memutuskan untuk membawa korban ke RSUD dr Pirngadi Medan. “Di Pirngadi, dia sempat mendapatkan pertolongan awal, tapi karena kata perawatnya sudah stadium akhir, makanya nyawa istri saya tidak dapat lagi ditolong,” ujar Indra sedih.

Keluarga korban mengaku, menyesalkan pihak rumah sakit yang tidak menyediakan sarana ventilator karena rusak, menyebabkan perawatan Rita kurang maksimal.

Bahkan keluarga korban disarankan mengeluarkan dana Rp3,4 juta untuk menyewa ventilator, mengingat sembilan alat ventilator ICU Pirngadi telah rusak. Dari keterangan yang diperoleh Indra, alat ventilator yang bagus hanya satu, itupun menggunakan ventilator IGD.

Akibat ketiadaan biaya, pihak keluarga lalu menyarankan pihak medis segera menangani terlebih dahulu korban, dan jika memungkinkan untuk dirawat di ruang ICU, meskipun tanpa alat ventilator.
Terkait hal itu Wadir Pelayanan Medik RSUD dr Pirngadi Medan, dr Amran Lubis SpJP, membenarkan kerusakan sembilan alat ventilator di ruang ICU. “Saat ini kita sudah ajukan ke Pemko untuk memperbaiki alat untuk anggaran 2011, semoga dalam waktu dekat bisa tersedia,”sebutnya.(uma)


YM

 
PLN Bottom Bar