Alumni ITM Diduga Ikut Bunuh Awit
11:06, 26/01/2011Kasus Pembunuhan Mahasiswa di Rumah Kos
Tiga Diborgol, Satu Supir Isteri Pejabat
MEDAN-Kasus pembunuhan dan perampokan yang dialami Muhamad Agus Widya Lubis alias Awit (21) berkembang. Kemarin (25/1), Polisi mengamankan dan melakukan pemeriksaan 24 jam terhadap tiga teman Awit yang dicurigai pelaku penusukan yang mengakibatkan luka di 14 tempat di tubuh korban.
Menurut sumber di kepolisian, ketiga teman Awit yang diperiksa polisi tersebut masing-masing berinisial Ari (supir istri pejabat Kabupaten Asahan) dan Syahril Pulungan (PHL Dishub di Asahan), keduanya diamankan di Kisaran dan Syahwal Siregar (pekerja dorsmer di Asahan), dicokok dari Delitua.
Teman seangkatan Awit dari ITM tampak datang ke Mapolsek Medan Kota bersama Norman, anggota Satuan Pengaman (Satpam) kampus ITM untuk melihat tiga pria yang menurut mereka tersangka pelaku pembunuh Awit. Menurut Norman, salah seorang pelaku adalah alumni ITM. Norman memang gagal menjenguk ketiganya sebab tidak diizinkan masuk. Norman hanya diizinkan melihat dari jauh. Ditanyai tanggapannya terkait tiga pria yang diamankan, Norman menjawab singkat. “Karena saya melihat dari jauh, saya hanya mengenal satu dari ketiganya. Dia alumni ITM,” ucapnya sambil berlalu menaiki sepeda motor.
Ketiganya diamankan berdasarkan informasi dari pacar Awit, Nita Aditya Ningsih (19) Masiswi UISU Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Pantauan Sumut Pos di Mapolsek Medan Kota, para pemuda berperawakan sedang itu digelandang ke Mapolsek sekitar pukul 13.00 WIB dengan mobil Toyota Avanza hitam. Terlihat sejumlah personel polisi turun dari mobil sambil menggiring tiga pria dengan tangan tergari. Ketiganya kemudian diperiksa di ruangan berbeda
Masih menurut sumber tersebut, polisi sebenarnya sudah menangkap pelaku utama. Keberadaan dan identitasnya masih dirahasiakan demi kepentingan penyidikan.
Mereka diperiksa karena diketahui datang ke rumah kontrakan putra Anas Fauzi Lubis dan Yuni Gayatri itu di Jalan Air Bersih, Gang Kasih No 34 B, Lingkungan VII, Kelurahan Sudirejo I, sebelum terjadinya pembunuhan.
Kapolsek Medan Kota, Kompol Sandi Sinurat yang dikonfirmasi membantah kalau pihaknya berhasil menangkap pelaku. Ketika ditanya apakah tiga pemuda berinisial A, D dan S merupakan pelaku pembunuhan danperampokan Kompol Sandi menegaskan kalau pihaknya masih dalam proses pengungkapan kasus.
“Mohon pengertiannya, kita masih bekerja (menyelidiki, Red) jadi belum bisa memastikan pelakunya. Biarkan kami bekerja secara profesional untuk mengungkap pelaku. Kalau sudah terungkap, saya berjanji pasti akan sampaikan,” beber Kompol Sandi, kemarin siang.
Kapolsekta mengatakan, pihaknya sudah mengantongi identisas pelaku pembunuhan dan perampokan. “Identitas pelaku sudah diketahui, pelaku lebih dari 1 orang,” katanya pasti. Terkait hasil otopsi dokter, ia menjawab, “Korban mati dengan pendarahan yang dahsyat akibat pukulan benda tumpul dan tusukan benda tajam,” terangnya.
Informasi yang berkembang di Polsekta Medan Kota hingga tadi malam pukul 22.30 WIB, seorang tersangka lain masih dikejar.
Sumber di kepolisian tersebut kembali mengatakan, ketiga pria yang diamakan diduga kuat terlibat dalam pembunuhan tersebut. Namun untuk memastikannya, polisi masih melakukan pemeriksaan maraton.
Soal dugaan motif juga masih simpang siur. Sumber di kepolisian ada yang menduga pembunuhan tersebut terkait narkoba, namun ada juga yang menduga ada motif politis. Pasalnya, selama ini korban merupakan aktivis yang dikenal kritis di daerahnya. Seorang yang diamankan berinisial AR. adalah sopir petinggi di asahan, namun informasi itu belum terkonfirmasi kebenarannya.
Beberapa saat setelah tiga tersangka digiring ke Mapolsek Medan Kota kemarin siang, kakek Awit, Kompol Ari datang. Perwira Polda Sumut yang pingsan saat melihat jenazah Awit di TKP itu terlihat bersama istrinya. Saat hendak dikonfirmasi, Kompol Ari tidak mau berkomentar banyak. “Kami cuma jalan-jalan saja,” ujarnya berlalu.
“Katanya pelakunya sudah ditangkap. Kami kemari hanya untuk melihat orang-orang itu. Awit itu teman kami, orangnya baik dan tidak pernah neko-neko,” tambah Arif Permana, teman seangkatan almarhum. (mag-1)