Telinga Rusak Disiram Air Panas

10:58, 30/01/2011

Lagi, TKW Disiksa Majikan

ARAB SAUDI – Armayeh Binti Sanuri (20), TKW asal Pontianak menambah catatan nasib buruk TKI di Arab Saudi setelah Sumiati. Armayeh disiksa majikannya di Madinah, Arab Saudi, dan harus dirawat di rumah sakit (RS).
“Berdasarkan laporan dari rumah sakit, Armayeh disiksa majikannya, dipukulin, disiram air panas, sampai telinganya sakit parah dan bentuknya rusak,” ujar anggota Komisi IX DPR dari FPDIP, Rieke Diah Pitaloka, Sabtu (29/1).

Karena kondisinya yang cukup parah, Armayeh pun langsung dilarikan ke RS King Fahad di Madinah. Sudah hampir sepekan di rumah sakit namun belum ada perkembangan terkait kesehatannya.

“Sudah dibawa ke rumah sakit sejak tanggal 22 Januari 2011. Saat ini sudah didampingi KJRI Madinah,” paparnya.
Terkait peristiwa ini, Rieke meminta pemerintah segera menghentikan pengiriman TKI ke Arab Saudi. Menurutnya pemerintah telah melanggar UU  tentang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri.

“Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak melakukan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi,” desaknya.
Komisi IX DPR mendesak Pemerintah Arab Saudi segera menangkap majikan Armayeh Binti Sanuri. Pemerintah diminta segera menghubungi Pemerintah Arab Saudi untuk meminta pertanggungjawaban atas perlakuan majikan Armayeh.

“Kami mendesak pemerintah Arab Saudi untuk segera menangkap majikannya dan diproses secara hukum dan kami akan terus memantau perkembangan kasusnya,” ujar Rieke Diah Pitaloka.

Pemerintah diminta fokus dengan upaya perlindungan TKI di Arab Saudi. Jangan sampai kasus Sumiati terulang lagi.
“Mendesak pemerintah Indonesia untuk tidak hanya mendampingi korban di RS tetapi juga mengawal proses hukum, agar sanksi yang diterima pelaku tidak ringan seperti kasus Sumiyati,” pintanya.

Rieke lalu meminta agar pemerintah makin selektif terhadap agen PJTKI. Ia meminta pemerintah mencabut izin PJKTI yang tidak menjaga kualitas dan terkesan main-main dengan keselamatan TKI.
“Terakhir, ciptakan lapangan kerja dalam negeri, jangan malah mengklaim berhasil mengurangi pengangguran tapi dengan stragegi mengirim TKI ,” tandasnya.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah memberikan bantuan bagi Armayeh Binti Sanuri. Melalui KJRI di Jeddah, Armayeh telah diberikan pendampingan. Kemlu juga memastikan majikan Armayeh telah ditahan.
“Pelaku penganiayaan, majikan perempuan sudah ditahan di Madinah,” kata juru bicara Kemlu, Michel Tene saat dihubungi wartawan, Sabtu (29/1).
Kemlu juga telah memastikan bahwa Armayeh mendapatkan perawatan yang baik. “Kini petugas KJRI juga sudah bersama Armayeh,” tambahnya.

Michael menegaskan, pihak KJRI Jeddah sudah melakukan pendampingan pada Armayeh sejak Kamis 27 Januari lalu. Begitu mendapat laporan dari perawat di rumah sakit, KJRI langsung bergerak. Armeyah masuk ke rumah sakit pada 26 Januari sore.

“Kami juga melakukan pendampingan untuk proses hukum. Karena saat dia diperiksa Badan Investigasi Madinah pada 27 Januari, Armayeh mengaku tidak akan melakukan qisas. Untuk itu kami ingin memastikan kalau pernyataannya tidak dalam tekanan. Kami terus melakukan pendampingan,” tutupnya.  (net/jpnn)

Kekerasan Tenaga Kerja Indonesia

  1. Sainah (20), TKI asal Desa Kawo, Kecamataan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mengalami depresi karena disiksa majikannya di Arab Saudi.
  2. Nani (36), TKI asal Kota Cimahi, Jabar yang bekerja sebagai TKI di Arab Saudi disekap dan disiksa oleh majikannya selama kurang lebih tiga tahun.
  3. Haryatin, TKI asal Blitar, Jawa Timur, disiksa bosnya saat di Arab Saudi hingga mengalami kebutaan.
  4. Ida Farida (24), TKI asal Dusun Cilogo, Desa Medang Asem, Kecamatan Jayakerta, disiksa majikannya di Jordania.
  5. Muntik bin Bani tewas dianiayaan majikannya bersama dua TKI lainnya dan ditemukan di KM 15 Jalan Raya di Miri-Bintulu, Malaysia.
  6. Sumiati binti Salan Mustapa (23), TKI asal Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat menderita luka dan bibir bagian atasnya digunting majikan di Madinah.
  7. Sri Rahayu (19), TKI asal Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai, tewas di Malaysia
  8. Nurul Aida (30), TKI asal Bogak, Tanjung Tiram, Batu Bara, Sumatera Utara dibunuh di Malaysia.
  9. Rubingah (46), TKI asal Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah diperkosa Menteri Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Rais Yatim.
  10. Winfaidah (26), TKI asal Lampung diperkosa majikannya di Malaysia.
  11. Armayeh Binti Sanuri (20), TKI asal Pontianak disiksa majikannya di Madinah, Arab Saudi, dan harus dirawat di rumah sakit (RS) sejak tanggal 22 Januari 2011.

Sumber: Data Olahan Sumut Pos


YM

 
PLN Bottom Bar