MEDAN- Mahasiswa program studi Informatika Pendidikan Universitas Sumatera Utara (USU), menggelar Pentas Seni (Pensi) yang diberi tajuk Save Our Indonesia, Selasa (25/5).

Acara yang mengambil tempat di Pendopo Universitas Sumatera Utara (USU) ini bertujuan mengajak warga Indonesia khususnya Sumatera Utara dan Medan agar memiliki semangat mempertahankan karya-karya Bangsa Indonesia.

“Selama ini kita ketahui, begitu banyak aset budaya bangsa yang diklaim oleh bangsa asing sebagai hasil karya bangsa mereka. Seperti, Batik, Reog, Lagu Rasa Sayang-sayange dan sebagainya. Kejadian seperti ini sangat disesalkan kenapa bisa terjadi,” ujar Muhammad Reza, Ketua Panitia.
Dia menuturkan timbulnya kasus itu sebenarnya tidak bisa langsung menyalahkan bangsa asing. Karena pada prinsipnya bangsa dan rakyat Indonesia sendiri yang tidak mau peduli dengan aset budaya bangsa.

“Dengan adanya acara ini, diharapkan kedepan masyarakat Indonesia, Sumatera Utara dan Medan bisa tumbuh rasa memiliki yang kuat terhadap hasil budaya bangsa. Dan bukan itu saja, diharapkan juga masyarakat juga mau melestarikannya. Jangan menjaga saja, karena yang namanya menjaga bukan berarti melestarikan. Tapi melestarikan sudah pasti menjaga,” tegas pemuda yang akrab disapa Reza tersebut.

Lanjutnya, salah satu bentuk riil para penyelenggara acara tersebut adalah kesemua panitianya mengenakan pakaian batik. “Buktinya, pada hari ini (Selasa, red), semua panitia penyelenggara mengenakan batik,” tegasnya. Selain itu, acara tersebut juga bertujuan untuk mengenalkan program Teknologi Informatika kepada masyarakat Medan. “Program ini kepada masyarakat, khususnya pelajar-pelajar SMU/SMA yang baru lulus. Agar kiranya, menentukan pilihan untuk masuk ke program ini,” tandasnya lagi.

Acara tersebut dimeriahkan oleh penampilan delapan band Medan, demo tarian dari para mahasiswa-mahasiswa program Teknik Informatika USU dan sebagainya. Tak ketinggalan, sejumlah stan-stan makanan serta minuman ringan juga meramaikan acara tersebut.(mag-13)