Tabrakan Dahsyat Akibat Masinis Keliru

10:19, 21/07/2010

KOLKATA-Masinis kereta Uttarbanga Express jurusan New Cooch Behar-Howrah disebut bersalah dalam kecelakaan hebat yang menewaskan 61 orang di Stasiun Sainthia, India, Senin (19/7). Kereta itu masuk stasiun dengan kecepatan tiga kali lipat daripada seharusnya. Karena itu, moncong Uttarbanga langsung menghunjam ke pantat Vananchal Express jurusan Ranchi” Bhagalpur di jalur peron 4 stasiun tersebut.

Kesalahan sang masinis bukan itu saja. Dia juga diduga tidak mengindahkan sinyal berhenti sebelum masuk stasiun.
Pejabat India memang langsung menginvestigasi kecelakaan dahsyat tersebut. Vivek Sahai, seorang pejabat senior perusahaan kereta api, menunjukkan bukti bahwa Uttarbanga bergerak dengan kecepatan 90 kilometer per jam. Padahal, seharusnya sepur itu mandek di stasiun.

Hal tersebut diperkuat kesaksian seorang Mator Let, operator sinyal stasiun. Kepada wartawan, petugas stasiun itu mengungkapkan bahwa Uttarbanga melanggar sinyal merah, tanda berhenti, yang sudah dinyalakan. Sinyal itu memang menyala. Sebab, di jalur tersebut, Vananchal Express masih bergerak lambat karena akan meninggalkan stasiun.

Mator Let mengaku sudah berupaya berkomunikasi dengan masinis. Tapi, kereta tak bisa berhenti. Tabrakan pun terjadi, nyawa masinis bandel itu pun ikut hilang.

“Mengapa kereta api tersebut bergerak sangat cepat? Masinis bahkan tidak menyentuh rem atau rem darurat sama sekali,” ujar Vivek Sahai, sang pejabat senior, seperti dikutip Agence France-Presse.

Di India, kecelakaan kereta api memang begitu jamak. Biasanya, kesalahan langsung ditimpakan pada keteledoran manusia atau rendahnya kualitas perawatan. Jaringan rel kereta api di India merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Namun, besarnya jaringan tersebut tidak diimbangi dengan perawatan yang baik serta sistem sinyal komunikasi modern.

Kecelakaan pada Senin (19/7) merupakan yang kedua di West Bengal dalam kurun kurang dari dua bulan. Pada 28 Mei, 145 orang tewas ketika sebuah kereta cepat jurusan Mumbai dari Kolkata keluar rel dan masuk ke jalur kereta yang akan datang. Polisi menyatakan sebagian rel sengaja telah dipotong. Aparat mengungkapkan bahwa kelompok pemberontak Maois berada di belakang sabotase tersebut.

Menteri Perkeretaapian Mamata Banerjee awalnya juga menyatakan kemungkinan adanya sabotase dalam kecelakaan kedua ini. Namun, belum ditemukan bukti adanya keterlibatan kelompok pemberontak.

Namun, sejumlah kritikus justru melihat pernyataan Banerjee itu sebagai bentuk lepas tangan dari tanggung jawabnya sebagai menteri perkeretaapian. Menurut mereka, Banerjee telah melalaikan tugasnya sebagai menteri dan lebih berkonsentrasi pada kampanye untuk memenangkan pemilu lokal West Bengal pada Mei 2011. Banerjee terobsesi mematahkan dominasi kubu Marxis yang menguasai wilayah tersebut sejak puluhan tahun lalu.

Menteri Pertahanan Sipil Negara Bagian West Bengal Srikumar Mukherjee, yang juga rival Banerjee dalam pemilu mendatang, justru menertawakan wacana terkait adanya sabotase tersebut. “Kecelakaan tragis itu terjadi karena kelalaian sebagian jajaran pejabat perkeretaapian,” kritiknya seperti dikutip Associated Press. (cak/c5/dos/jpnn)


YM

Comments (1)

  1. Rama Sejati says:

    Info yang bagus !

    Barangkali informasi mengenai “memilih jurusan” berikut, juga berguna bagi rekan rekan yang memerlukannya. Klik > Memilih Jurusan ?

 
PLN Bottom Bar