Laziswa Hadir untuk Kemasylahatan Ummat

10:05, 07/01/2011

Keberadaan Laziswa (Lembaga amil  zakat, infaq, shadaqah dan waqaf)  Muhammadiyah Sumatera Utara saat ini terus mendapat kepercayaan dari masyarakat Sumatera Utara.

Pengelolaan dana yang terbuka-karena laporan mingguan dimuat di koran ini-membuat Laziswa yang masih berumur beberapa tahun sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Sejumlah program yang sudah dilakukan pengelola Laziswa adalah memberikan  bantuan beasiswa dan pinjaman modal kepada pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah) tanpa bunga.

Manager Administrasi Keuangan Laziswa Muhammadiyah Sumut, Zakirman ST kepada koran ini mengatakan, berharap ke depan,  pengurus Muhammadiyah yang terpilih pada Muswil untuk priode 2010-2015 lebih proaktif mensuport Laziswa yang sudah mulai dirasakan manfaatnya ini.

Zakirman menambahkan, program pengelola di tahun ini  mereka bertekat dapat dana ziswa Rp1,25 miliar untuk bermacam-macam program termasuk pengadaan ambulance gratis dan lain-lain.

Saat ini dana yang dikumpulkan dari masyarakat warga Muhammadiyah dan  umat muslim umumnya sudah pula disalurkan ke berbagai pihak, diantaranya untuk bantuan modal kepada pelaku UKM, dan pemberian beasiswa kepada 35 siswa/siswi dari tingkat SD, SMP, SLTA.

Zakirman menambahkan, saat ini Laziswa Muhammadiyah Sumut juga telah bekerjasama dengan RSU Muhammadiyah sudah pula membagikan  kartu sehat rawat jalan gratis untuk ketua-ketua PWM/PWA/PDM/PDA/PCM/PCA, guru-guru yang sekolahnya sudah berkontribusi dengan Laziswa Muhammadiyah Sumut.
Disamping itu kartu sehat juga diberikan kepada  muballigh dengan total 89 kartu sehat. Manfaatnya obat-obat ditanggung Laziswa dan biaya konsultasi ditanggung RSU Muhammadiyah.

Dalam kesempatan itu, Zakirman mengatakan memang saat ini pihaknya masih menghadapi sejumlah kendala, diantaranya belum dapat petugas relawan lapangan termasuk manajer pemasaran yang punya motivasi beramal.
‘’Harapannya ke depan kiranya ada relawan yang ikhlas termasuk manajer pemasaran. Makanya, pengurus PWM 2011-2015 lebih penuh attention dan care terhadap laziswa baik menunaikan ziswanya,” tegas Zakirman serius.
Soalnya kata dia, manfaat Laziswa  itu untuk sebesar-besarnya bagi kemasylahatan ummat Islam dengan cara bahu membahu seluruh aghnia menunaikan ziswanya melalui Laziswa Muhammadiyah Sumut untuk disalurkan kepada umat yang memerlukan/mustahiq.

Sementara itu Prof Dr Asmuni MAg yang ditemui wartawan koran ini secara terpisah di Gedung Fakultas Kedokteran UMSU Jalan Gedung Arca Medan mengaku, keberadaan Laziswa sudah bagus dalam membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.

Asmuni berharap, Laziswa dapat lebih berkembang ke depan, makanya semua pihak harus mendukung  program yang merupakan amal usaha Muhammadiyah ini.

Dan bila sudah berkembang maka, masyarakat yang akan merasakan manfaatnya juga akan lebih banyak.
Asmuni menambahkan, di samping itu pengelola Laziswa juga harus bijak melihat cela dalam menyalurkan bantuan dana yang sudah terkumpul dari masyarakat.

Caranya dengan menyalurkan bantuan secara merata hingga daerah terpencil. ‘’Dengan begitu Laziswa akan lebih dikenal oleh masyarakat luas,” bebernya kepada koran ini, Kamis (6/1) kemarin.
Lebih lanjut, dikatakan Asmuni, sumbangan di berbagai wilayah tersebut bisa berupa bantuan beasiswa bagi para pelajar dan para warga yang membutuhkan modal usaha.

“Bila ada masyarakat sakit dan membutuhkan biaya harus pula dibantu,” cetus Asmuni
Asmuni menambahkan, untuk membesarkan Laziswa dibutuhkan juga Sumber Daya Manusia (SDM) yang jujur dan berkinerja yang baik.

Untuk lebih mengembangkan Laziswa dengan baik, menurut Asmuni, bisa juga dengan cara melakukan sosialisasi sampai ke ranting-ranting tingkat kecamatan dan kelurahan.

“Nah, sosialisasi tersebut bisa dilakukan dengan menggandeng seorang ustad yang akan memberikan pencerahan kepada masyarakat, atau bisa juga dengan dialog, seminar tentang Laziswa dan mungkin bisa juga dengan publikasi inten di media surat kabar ataupun elektronik,” ujar Asmuni. Hal ini bisa dilakukan ketika ustadz memberikan cermah yang bertemakan zakat. “Saya yakin dengan cara ini Laziswa akan maju dan dicintai oleh umat,” ungkapnya.
Setelah semua usaha telah berjalan dengan baik, yang tak boleh dilupakan pengelola adalah dengan menulis  Surat Lembar Pertanggung Jawaban (LPJ)  untuk membuktikan bahwa kegiatan Laziswa berjalan.

“Terpenting, Lembar pertanggung jawaban tersebut harus kita buktikan usai melaksanakan kegiatan. Gunanya menulis LPJ untuk melihat pengeluaran kemana saja yang telah dilakukan. Jangan sampai ada kegiatan Laziswa tidak ada di LPJ,” cetus Asmuni.

LPJ ini sendiri merupakan bentuk transparansi pengelolaan dana zakat yang berhasil dikumpulkan, sehingga yang memberi zakat pun akan merasa puas.

Asmuni, berharap Laziswa dapat menjadi amal dan usaha yang baik dan berguna di warga Muhammadiyah dan masyarakat muslim umumnya. Bahkan, bila  dirinya  terpilih jadi Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara periode 2010-2015, Asmuni berjanji akan mengembangkan Laziswa. Sebab Laziswa ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang kurang mampu. Bahkan menjadi lembaga yang dipercaya dalam menyalurkan zakat seseorang. “Selain itu, kita juga akan menyalurkan bantuan dengan baik di tengah masyarakat luas,” ujarnya.(ton/omi)


YM

 
PLN Bottom Bar