Bukan Dijual, Tapi Uang Bidan

10:51, 28/01/2011

Nurhafiza Ternyata Dibawa ke Pekan Baru

LANGKAT-Dugaan penjualan Nurhafiza, anak 6 bulan yang dilakukan ayahnya sendiri, Wagimin dan neneknya Aisah alias Esah (58), ditanggapi enteng pihak keluarga. Ditemui wartawan Sumut Pos di sekitar tempat tinggalnya di Brandan, Kamis (27/1), keluarga Wagimin membantah telah mejual bayi tersebut.

“Kami nggak menjual anak. Dua bulan lalu, kakak kami Saprida pergi meningalkan keempat anaknya di tambak tempat suaminya bekerja. Waktu itu kondisi Nurhafiza dalam keadaan sakit ditingal ibunya. Oleh abang ipar kami (Wagimin), keempat anaknya tadi dibawa ke rumah mamak (Esah, Red),” bantah Ema (27) ipar Wagimin. Aisah alias Esah juga membenarkan pendapat Ema tersebut.

Dipaparkan Ema, tetanganya bernama Yanti memiliki keluarga bernama Ana yang berminat mengadopsi Nurhafiza. Ana yang tinggal di Pekanbaru itu sudah 8 tahun tidak punya anak. “Kami ngak tau alamat Ana ini di Pekan Baru, yang tau tetangga kami itu Yanti,” sebut Ema diamini Esah nenak Nurhafiza.

Setelah 20 hari berada di rumah Esah, pihak keluarga memberikan Nurhafiza kepada Ana. “Sudah lama Nurhafizah diurusi mamak (Esah), baru diserahkan ke Ana,” sebut Ema.

Setelah bayi itu diserahkan, Ana memberikan uang Rp1 juta kepada Esah dan Rp2 juta kepada Wagimin. “Memang mereka ada kasi uang Rp3 juta, tapi uang itu sebagai uang bidan, bukan jual anak, karena kami juga tidak menjual Nurhafizah,” bilangnya.

Ema mengaku melihat ’transaksi’ tersebut. “Waktu itu saya ada disitu, uang satu juta yang dikasi ke mamak juga masih disimpannya. Tapi kalau yang sama Bang Wagimin ngak tau pulak. Mungkin sudah dipakainya,” ungkap Ema tenang.
Terpisah, Saprida ibu Nurhafiza sudah melaporkan Wagimin dan mertuanya Aisah ke Polres Langkat. Laporan tersebut tertuang dalam STPL/LP/66/11/2011/SU/LKt diterima Ka SPK Aiptu Ismanto.

Terkait hasil pemeriksaan dilakukan Polres Langkat, Kasubag Humas Polres Langkat AKP J Aruan ketika dihubungi belum menerima laporan tersebut. “Sampai saat ini belum ada laporan, kami masih melakukan pengamanan di Pangkalan Susu,” ujarnya.(ndi)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar