Melihat Proyek PLTA Asahan I (Bagian 1)

12:37, 27/07/2009

Paling lambat Maret 2010 mendatang, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan I, segera beroperasi dan menghasilkan listrik untuk Sumatera Utara. Dari PLTA Asahan I akan dihasilkan listrik 180 MW. Dari aliran air Danau Toba, diharapkan krisis listrik di Sumut segera berakhir.

Lokasi proyek PLTA Asahan I terdapat di Ambarhalim, Porsea, Kabupaten Toba Samosir atau sekitar dua jam perjalanan dari Parapat. Pada Kamis (23/7) itu, sekitar pukul 17.30 WIB, para pekerja masih beraktivitas. Puluhan alat berat dan truk hilir mudik di tepi aliran Sei Asahan.

Di dinding lereng terjal terdapat empat terowongan yang tersambung satu sama lain. Panjang terowongan itu secara keseluruhan mencapai 6,5 Km. Terowongan utama yang terdapat di bagian paling bawah, akan mengalirkan air Sei Asahan, menampung dan mengalirkannya ke dua turbin yang disiapkan di ujung terowongan. Tepat di atas bendungan, stasiun pembangkit listrik berdiri.
Di komplek tersebut, beberapa papan pengumuman berdiri kokoh. Tulisannya dengan aksara Mandarin. Hanya beberapa yang dituliskan dengan Bahasa Indonesia.

‘’Kanal yang dibangun panjangnya mencapai 6,5 Km. Itu merupakan kanal terpanjang di Asia,’’ terang Mr Hu, CGGB (China Gezhouba Group Corporation) International Departement.

Wang Ying Zhang, Main Chief Engineer juga menjelaskan bagaimana cara kerja kanal yang ada di bawah tanah tersebut. Turbin PLTA-nya beserta terowongan air dan transformator listrik tertanam di antara kedalaman 40 hingga 200 meter dari tempat kami berdiri. Kanal itu sendiri mulai dibangun oleh CGGC sejak 2006 lalu. Kontrak kerja pembangunan kanal harus mereka selesaikan selama 36 bulan. ‘’Maret 2010, mudah-mudahan sudah bisa dioperasikan,’’kata Wang.(ind)


YM

 
PLN Bottom Bar