Teroris Berkeliaran di Kota Medan

12:53, 12/04/2010
Teroris Berkeliaran di Kota Medan
Teroris Berkeliaran di Kota Medan

Tak Sengaja, Polisi Tangkap 6 Teroris

MEDAN-Anggota teroris jaringan Dulmatin yang selama berlatih ini di Aceh ternyata sudah masuk Medan. Mereka merupakan bagian dari enam anggota teroris yang ditangkap polisi, Minggu (11/4) dini hari. Sementara dua lagi masih diburon polisi.

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Oegroseno langsung memerintahkan jajarannya melakukan pemburuan.
”Kita telah perintahkan jajaran kepolisian untuk memburu pelaku yang melarikan diri dengan mengintensifkan razia di seluruh wilayah hukum Sumatera Utara,” ungkapnya, kemarin. ”Bagi warga yang mengetahui atau mencurigai sesuatu, diharapkan segera melapor ke pihak kepolisian terdekat,” katanya lagi.

Kapolda mengatakan, enam teroris berha sil ditangkap setelah mobil Toyota Kijang abu-abu metalik bernomor polisi  BL 643 LH yang mereka tumpangi dan dalam kondisi kotor diparkir mencurigakann karena tidak biasa ada kendaraan parkir di situ,” terang Bripka Sihombing kepada wartawan di Mapoltabes, kemarin. Yang menambah kecurigaaan petugas, nomor itu berplat BL atau Aceh.

Melihat kedatangan petugas, lima pria di dalam mobil tersebut langsung  kabur. Sementara satu orang lainnya hanya pasrah dibangku sopir. Merasa makin mencurigakan petugas langsung mengamankan pria tersebut. Tak lama berselang polisi kemudian meringkus empat dari lima kawanan yang kabur tersebut karena belum lari terlalu jauh.

Petugas kemudian meminta mereka menunjukkan surat-surat kelengkapan kendaraannya. Namun saat itu, mereka tak dapat menunjukkan surat yang dimaksud. Merasa curiga, polisi kemudian langsung mengamankan ketiganya.

Tak berselang lama polisi berhasil meringkus satu orang lainnya yang bersembunyi di Masjid Alwashliyah, tak jauh dari lokasi kejadian. Dengan tertangkapnya pria tersebut, jumlah tersangka yang berhasil diamankan menjadi enam orang, sedangkan dua lainnya melarikan diri.
“Sementara keenam orang yang diduga teroris itu dibawa ke Mapoltabes Medan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapoldasu.
Dari tangan tersangka, polisi menyita tiga peta. Para tersangka tidak membawa senjata api.

Kapoldasu mengatakan, pengusutan terhadap para tersangka akan dilakukan Detasemen Khusus 88 Mabes Polri. Pihaknya akan memberikan dukungan saja. Kapolda juga enggan memberikan keterangan lebih lanjut tentang hasil pemeriksaan sementara. “Saya tidak berani menjelaskan secara detail karena ini masalahnya jaringan. Ini kasus yang bersifat khusus. Kita serahkan saja kepada Densus,” kata Oegroseno.
Polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain mobil  Toyota Kijang dan tiga buah peta. Masing-masing peta NAD, peta Sumut dan peta Kota Medan. Tak ada senjata api yang ditemukan.

Para tersangka juga mengenakan jam tangan yang memiliki logo khusus di bagian tengahnya. Tidak satupun dari para tersangka itu yang berasal dari Sumut maupun NAD.

Keenam tersangka teroris tersebut diduga akan dibawa ke Jakarta. Seorang anggota Densus 88 yang dihubungi tadi malam menyatakan para tersangka akan dibawa ke Mabes Polri. “Ya, sudah positif bawa ke Jakarta,” terangnya.

Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno pun sejauh ini masih belum bisa memastikan apakah para tersangka akan tetap berada di Sumut atau akan dibawa ke Mabes Polri di Jakarta. Namun saat ini tim Densus 88 Mabes Polri yang berjumlah sekitar 10 orang sudah berada di Poltabes Medan. “Bergantung Densus, jika memang akan dibawa ke Mabes, ya diberangkatkan ke Mabes,” terang Oegroseno.

Tiga Bintara Nekat Dapat Penghargaan
Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno menegaskan, keberhasilan tim patroli menangkap enam anggota teroris, bukti polisi tidak tidur. Untuk itu, Kapolda berjanji akan memberikan penghargaan kepada ketiga petugas.

“Saya akan memberikan penghargaan khusus kepada tiga anggota Patroli Shabara yang berhasil menangkap teroris.Penghargaan ini saya berikan karena menilai mereka nekat dan berani serta sigap dalam menjalankan tugasnya,” ucapnya tersenyum.

Brigadir Kepala Sartono Sihombing, Brigadir Horas Hutahuruk dan Briptu Hendrianto Turnip, memang terbilang nekat ketika menangkap keenam teroris tersebut. Dikomando Brigadir Kepala Sartono Sihombing, ketiganya menyergap enam teroris di mobil.

“Kita sergap. Saya dari pintu sopir, kalian pintu lainnya,” kata polisi yang lebih dari 25 tahun bertugas sebagai polisi itu memberi aba-aba.
Begitu membuka pintu, kunci kontak langsung disita. “Begitu saya buka pintu mobil, penumpang lainnya kabur dari pintu belakang dan samping mobil. Lima lainnya kabur, tinggal satu orang yang tangan kirinya terluka,” kata Sihombing kepada wartawan di Mapoltabes Medan, kemarin.
Setelah diperiksa, ternyata orang itu mengalami luka tembak dibagian lengannya. Luka itu sudah ada sebelum polisi datang di lokasi kejadian.
Briptu Hendrianto dan Brigadir Horas masing-masing berhasil menangkap satu orang yang coba kabur. Ketiga anggota teroris itu pun lantas diboyong ke Mapolsek Medan Kota. “Saya langsung telepon Kapolsek,” kata Sihombing.

Hasil introgasi oleh penyidik diketahui ketiga pemuda itu anggota kelompok teroris Aceh. “Kapolsek langsung memerintahkan mengejar yang kabur,” kata Sihombing.

Dibantu personel Poltabes Medan, tiga teroris lainnya berhasil ditangkap. “Satu orang ditangkap di dalam masjid,” kata mereka.
Dalam pemaparannya, KapoldaOegroseno mengatakan, penangkapan tersangka yang usai salat cukup menyita waktu yang lama. Polisi sempat ragu saat hendak menangkap tersangka, karena tidak langsung melihat mukanya.

“Kita agak ragu karena dia salat, tapi setelah diperhatikan yang bersangkutan sujudnya lama sekali. Ada sekitar 30 menit. Setelah kordinasi dengan pemuka agama, baru kita tangkap,” cerita Oegroseno.(sya)

Teroris

[ketgambar] TERORIS DITANGKAP: Satu dari enam tersangka teroris yang ditangkap di Jalan Sisingamangaraja ketika akan dipindahkan dari Mapoltabes Medan ke  Mapoldasu, kemarin. Dua dari kawanan ini meloloskan diri, diduga masih berkeliaran Kota Medan.//ANDRI GINTING/SUMUT POS [/ketgambar]


YM

 
PLN Bottom Bar