Gelar + Recor

11:05, 29/01/2011

Australia vs Jepang

DOHA- Piala Asia 2011 memasuki fase akhir. Australia dan Jepang, dua tim dengan ranking tertinggi di Benua Asia saat ini, akan bentrok dalam final di Khalifa International Stadium malam nanti (siaran langsung RCTI mulai pukul 21.30 WIB). Siapa yang terbaik?

Jika ditanyakan kepada fans Australia, jawabannya tentu Australia. Begitu pula dengan pendukung Jepang. Sedangkan fans netral, rasa-rasanya, tidak akan terlalu ambil pusing. Sebab, yang diinginkan adalah bagaimana melihat suguhan permainan seru dan menarik dari kedua finalis.

Harapan itu sangat mungkin terealisai mengingat Australia dan Jepang memiliki motivasi berlipat menjadi yang terbaik. Setelah memutuskan menyeberang dari zona Oceania ke Asia pada 2006, Socceroos, julukan Australia, berhasrat merengkuh trofi Piala Asia pertamanya.

Juara dengan mengalahkan Jepang sekaligus menjadi momen revans Australia Pada partisipasi pertamanya di Piala Asia 2007, Australia memang harus mengakui keungulan Jepang dengan adu penalti 3-4.

Di sisi lain, Jepang tengah memburu gelar keempat setelah 1992, 2000, dan 2004. Itu akan membuat Samurai Biru, julukan Jepang, mencatat rekor sebagai tim tersukses di Piala Asia mengalahkan Iran dan Arab Saudi yang mengoleksi tiga gelar.

“Ini (Piala Asia) berbeda dengan Piala Dunia. Tapi, kami menganggap Piala Asia lebih besar karena kami berpeluang memenangkannya kali pertama. Selalu menjadi sesuatu yang hebat bisa memenangkan gelar,” kata bek kanan Australia, Luke Wilshire kepada Reuters.

Kapten Australia Lucas Neill ikut menyuarakan optimisme berkaca dari perjalanan Socceroos ke final yang tidak menemui banyak hambatan. Neill juga menyebut pelatih Holger Osieck sebagai salah satu faktor sukses. Di bawah kepelatihan Osieck, Socceroos menang enam kali, seri tiga kali, dan hanya kalah sekali.

“Itu karena struktur kuat dalam tim kami. Semakin lama pemain tampil bersama, permainan kami semakin solid,” terang Neill.

Neill boleh saja berkata begitu. Tapi, Jepang memiliki Alberto Zaccheroni yang memiliki statistik tak kalah bagus. Belum genap empat bulan menukangi Samurai Biru, pelatih asal Italia itu memberi tiket lolos ke final Piala Asia. Zac, sapaan akrab Zaccheroni, juga tidak terkalahkan dalam sembilan laga, tujuh di antaranya membuahkan kemenangan.

“Kami sedikit kelelahan setelah bermain sampai 120 menit melawan Korsel (di semifinal, Red). Tapi, kami akan tetap bermain dengan style yang kami miliki selama ini dan tidak akan mengubahnya sekalipun kehilangan Shinji (Shinji Kagawa, cedera retak metatarsal, Red),” kata Zaccheroni sebagaimana dilansir AFP. (dns/jpnn)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar