Rapat Cara Menangkap Teroris

10:30, 05/10/2010
Rapat Cara Menangkap Teroris
PANTAU PERBATASAN: Tak hanya di Sumut, Jajaran Polres Aceh Tamiang juga melakukan pemantauan di perbatasan Aceh–Sumut, kemarin (3/10) malam.//rakyat aceh/sutrisno

PARAPAT-Menyusul maraknya aksi dan pengejaran terhadap kelompok bersenjata di Sumatera Utara (Sumut), Muspika Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, menggelar rapat tentang cara menangkap teroris, Selasa (5/10) hari ini.

Rapat itu digagas Camat Parapat Imman Nainggolan SSos (Camat), Kapolsek AKP Tarzan Gultom (Kapolsek), serta Dan Ramil Kapt Jonson Sidabutar dan akan dilangsungkan di Ruang Harungguan Kantor Camat Parapat, pukul 09.00 WIB.

Selain bertujuan mengetengahkan cara menangkap teroris, rapat itu juga akan merumuskan berbagai upaya mengantisipasi masuknya jaringan teroris ke wilayah Girsang Sipangan Bolon dan Parapat.
Camat Parapat Imman Nainggolan mengatakan, selain jajaran Muspika, kita juga mengundang pimpinan masing-masing hotel,  dinas dan jawatan berikut pers, para kepala desa/lurah, sehingga dapat sama-sama mengantisipasi aksi terorisme di daerah itu.

“Ini akan memperkuat kepekaan kita, agar selalu waspada menjaga kenyamanan kota wisata Parapat. Kita ingin tetap kondusif, nyaman, aman dan tenang,” katanya.

“Untuk hal ini (rapat masalah teroris, red), kami harap semua pihak perhotelan serius datang dan mengikuti. Sebab ini menyangkut nyawa dan hajat hidup orang bayak. Dari kita, oleh kita dan hasilnya untuk kita juga,” katanya.
Hal itu ditegaskan Imman menanggapi sikap manajemen hotel yang sering mangkir jika diundang rapat membahas permasalahan-permasalahan di Kota Parapat.

Sementara, berdasarkan pengamatan, situasi dan kondisi keamanan di Kota Wisata Parapat masih relatif kondusif. Namun demikian, aparat keamanan tampak bersiaga di beberapa titik di sepanjang Jalinsum, terutama pada malam hari.

Sejumlah warga berpendapat, aksi polisi tersebut sebetulnya terlalu berlebihan, sehingga menimbulkan kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat. Pengemudi dan penumpang bus, misalnya, menilai hal itu mengganggu aktivitas mereka.
Namun sikap warga itu diprotes Mangatas Simangunsong, Penasehat Pemangku Adat Siraja Batak (PAS) Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Parapat. Menurutnya, kita perlu waspada dan memang harus mematuhi aturan.
“Kalau dirazia kita harus siap demi keamanan kita. Sebab saat ini komplotan bersenjata yang diduga teroris itu, sepertinya tidak lagi memiliki perikemanusiaan. Mereka biadab,” ujar Mangatas.
GM Wisata Bahari Hotel Parapat, Kapt (K) Kariadi saat dimintai keterangan terkait tingkat pengamanan hotel mengatakan, “Ada tidaknya teroris, setiap orang harus selalu waspada dan meningkatkan keamanan melalui satpam kita.” (jes/smg)


YM

 
PLN Bottom Bar