Bayi Satu Bulan Derita Gizi Buruk
10:49, 12/01/2011MEDAN-Kasus gizi buruk kembali ditemukan di Kota Medan, kali ini kasus tersebut menimpa Ucok, bayi yang berdomisili di kawasan Jalan Karya Dame, Gang Arjuna Lingkungan I Kec Helvetia. Ucok hanya memiliki berat badan 1,8 kilogram di usianya memasuki satu bulan.
Buah pasangan Fitri (20) dan Andi (20) ini awalnya lahir secara normal, dengan berat badan 2,8 kilogram di rumah bersalin yang tak jauh dari kediamannya.
Menurut Sugiati (53) nenek sang bayi saat ditemui di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Pirngadi Medan mengatakan, jika berat badan Ucok seakan terus menyusut pasca dirinya mengalami demam dan mencret sejak seminggu yang lalu.
“Seminggu ini dia mencret dan demam, sempat di bawa ke puskesmas dan diberikan obat tapi tak juga sembuh,” ujar Sugiati.
Bahkan berat badan yang terus menurun hingga 1,8 kilogram mengharuskan Ucok kembali di bawa kembali ke puskesmas. Akan tetapi setelah mendapatkan pemeriksaan, dan melihat kondisi Ucok yang begitu memprihatinkan petugas medis menyatakan jika Ucok mengalami gizi buruk sehingga harus dirujuk ke rumah sakit.
“Awalnya kami disuruh merujuk Ucok ke Rumah Sakit Sufina Azis. Namun karena status pasien umum, kami disarankan pihak Sufina Aziz agar ke Rumah Sakit Pirngadi,”ungkap Sugiati.
Dengan kondisi ekonomi yang serba pas-pasan, kini Sugiati semakin bingung dengan biaya yang harus disiapkan untuk kesembuhan cucunya itu.
Sementara itu, Fitri, ibu bayi mengatakan, jika Ucok dilahirkan dengan usia kandungan genap sembilan bulan. Hanya saja dirinya mengakui jika semasa mengandung, dirinya tidak pernah mendapatkan pemeriksaan di rumah sakit karena keterbatasan biaya.
“Aku sebelumnya tinggal di Pekan Baru bersama suamiku, namun karena disana tidak ada famili makanya aku memutuskan untuk melahirkan di Medan ditemani ibuku,” ujar Fitri.
Sementara hingga kini, suaminya masih di Pekan Baru untuk mencari nafkah sebagai buruh lepas belum mengetahui kondisi terakhir tentang kesehatan anaknya.
Di tengah kebingungan menghadapi anaknya yang sedang sakit, Fitri bertambah sedih manakala Ucok tak memiliki program kesehatan gratis dan harus dirawat sebagai pasien umum.
Sementara untuk perobatan anaknya, kini Fitri masih bingung dan banyak berharap solusi dari ibu yang sudah tua renta dan tidak memiliki penghasilan sama sekali. (uma)