Terkenal Suka Bikin Rusuh

11:43, 07/02/2011

Masih di Polsek Medan Baru, tiba-tiba reporter koran ini melihat sekelompok pria berkumpul seperti memperhatikan sesuatu. Penasaran, penulis langsung mendekati kerumunan pria tersebut. Ternyata, sekelompok ABG tengah memegang selebaran hasil print facebook (FB) milik genk motor R n R. Didalam selebaran itu, terpampang photo bersama anggota genk motor yang kerap bikin onar itu.

“Ini lah orang itu, orang-orang ini saja yang buat rusuh selama ini,” ketus seorang pria sembari minta namanya tak dikorankan.

Pria berbaju putih ini mengatakan R n R memiliki akun Facebook bernama R n R  07. Anggotanya semakin hari semakin banyak. “Banyak yang ikut R n R ini Bang. Tapi orang ini bencong, beraninya main keroyok,” tukasnya.
Masih di kerumunan anak-anak ABG itu, beredar kabar, kerusuhan yang selama ini dilakukan R n R di back up OKP. “Yang aku tahu orang ini dibacking OKP, makanya orang itu berani. Kalau gak mana mungkin berani, anak-anak mama nya itu semua,” cetusnya.

Sementara itu, informasi awal dari pihak kepolisian menyebutkan, para penyerang diidentifikasi sebagai geng motor. penganiayaan secara bersama-sama diduga dilakukan genk motor R n R, pukul 00.30 WIB.
Kronologis kejadian, menurut sumber petugas, saat kelompok nightmate kumpul-kumpul di SPBU Petronas, tiba-tiba geng R n R menyerang kelompok nigthmate menggunakan senjata berupa kayu, rantai sepeda motor mengakibatkan 3 orang luka serius. Hingga saat ini, petugas masih mengejar pelaku, mengambil visum dan barang bukti serta keterangan saksi.

Sementara itu, pembina Bikers Mitra Polantas (BMP), Deni Siagian mengaku tidak heran dengan aksi geng motor R n R. “Waktu malam kejadian itu kita sudah mendapat laporan tentang tindakan brutal yang dilakukan geng motor. Mendengar nama R n R kita sudah tak heran lagi,” aku mantan Ketua BMP ini saat ditemui di Lapangan Merdeka Medan, tadi malam.

Sebelumnya, BMP pernah melaporkan aksi brutal geng motor RNR itu kepolisian. Kejahatan yang dilakukan geng ini tidak jauh berbeda dengan peristiwa Minggu pagi. Mereka merusak warnet, mobil dan bertindak brutal di jalan raya. Mereka kerap membawa senjata tajam dan benda tumpul lainnya. “Menandai mereka tidak sulit, sering berkonvoi dalam berkendara mereka jarang menggunakan perlengkapan sepeda motor,” bebernya.

Satlantas Polresta Medan kemudian menindaklanjuti dengan melakukan razia, seperti di Jalan Ringroad, Jalan Kapten Muslim dan jalan-jalan yang dijadikan mangkal para geng motor di Medan. “Beberapa orang ditangkap dan aksi geng motor berhasil diredam. Namun belakangan kambuh lagi,” terangnya.

Untuk BMP sendiri, Deni berharap anggotanya dijauhkan dari tindakan seperti itu. Bahkan bagi anggota kedapatan melakukan itu langsung dipecat. “Karena tujuan berdirinya BMP ini untuk memberantas geng motor, makanya kalau ada tindak-tindakan brutal di jalan raya itu kami langsung tanggap jangan sempat anggota terlibat,” serunya.
Saat ini BMP menaungi 30 komunitas sepeda motor di Sumatera Utara. “Kami semua sepakat membantu kepolisian. Adanya geng motor ini kami meminta kepada Bapak Kapolresta Medan untuk membasmi gang motor ini agar tidak menular kepada yang lainnya,” pintanya.

Pencarian Jati Diri yang Menyimpang

Sikap anarkis anggota  geng motor yang melakukan penghancuran dan teror terhadap masyarakat. Dilihat dari sisi kejiwaan, Psikolog Antis Naibaho mengatakan, perbuatan ini tak lebih dari bentuk pelampiasan yang tidak jelas arahnya.

Selain itu pencarian jati diri yang menyimpang menjadi alasan bertindak destruktif. Mengingat anggota geng motor ini juga tidak memiliki latar belakang jelas.

“Jika mereka perkumpulan dari kaum terpelajar, mereka tidak mungkin melakukan hal seperti itu,” ujar Antis.
Sedangkan kenekatan yang dilakukan para geng motor ini, tak lebih hanya ingin menunjukkan kepada setiap orang jika mereka ingin di perjatikan.

Hanya saja cara yang dilakukan tidak sesuai norma dan budaya bangsa Indonesia. Menyikapi tindakan anarkis para geng motor dengan melakukan tembak di tempat yang akan dilakukan pihak kepolisian, menuruutnya bukanlah langkah yang tepat.

Namun dengan perhatian dan keikutsertaan berbagai pihak seperti rohaniawan dan para konselor, merupakan langkah tepat untuk mengubah prilaku para geng motor anarkis tersebut. “Jika semua pihak bisa beriringan untuk menyikapi hal ini, mungkin kita bisa menemukan latar belakang tujuan perbuatan yang mereka lakukan,” katanya. (azw/uma/ala/smg)


YM

 
PLN Bottom Bar