Leluhur Minta Kambing Putih dan Lembu

11:16, 18/09/2010
Leluhur Minta Kambing Putih dan Lembu
SIAPKAN SESAJEN: Kaum ibu warga Desa Guru Kinayan mempersiapkan  sesajen untuk dipersembahkan kepada leluhur dalam ritual, kemarin (17/9).//Iwan tarigan/sumut pos

Warga Desa Guru Kinayan Gelar Ritual Tolak Bala

KARO-Letusan Gunung Sinabung membawa perubahan besar bagi masyarakat di sekitarnya. Tidak hanya kerugian ekonomi sosial, ’kemarahan’ gunung itu membangkitkan kesadaran baru bagi warga di sana.
Selain kesadaran pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, warga di sana makin sering mengadakan ritual, memberikan sesajen pada pendahulu demi permintaan keselamatan.

Seperti yang dilakukan sejumlah tokoh adat dan seratusan masyarakat di Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Jumat (17/9). Mereka memberi sesajen pada leluhur yang berdiam di gunung sekaligus acara pembersihan kampung dari bahaya.
Ritual dilaksanakan di jambur desa tersebut, pukul 10.00 WIB. Satu jam sebelumnya, warga menggelar upacara penghormatan di tapin atau mata air. Dalam ritual itu mereka membawa daun sirih, jeruk dan rokok yang diletakkan di bawah pohon di  pancuran desa.

Setelah melakukan meletakan sesajen di pancuran desa, seratusan warga tersebut langsung berkumpul di jambur desan
tak jauh dari lokasi peletakan sesajen untuk memanggil roh leluhur.
Empat tetua yang menjadi mediator roh leluhur sempat kerasukan. Mereka menyebut diri sebagai arwah yang bermukim di Sinabung.

Salah satu dari mereka yang sempat kerasukan menyebutkan dirinya adalah Nini Lau Penawar (Nenek Lau Penawar, Red) yang diyakini warga. Warga meminta kepada Nini Lau Penawar untuk menghindarkan warga dari letusan Gunung Snabung serta membersihkan tempat mereka dari segala hal yang tak baik.

Untuk memenuhi permintaan warga, Nini Lau Penawar meminta kambing putih serta seekor lembu dan dilepas di kaki gunung.
Kepala Desa Gurukinayan, Arifin Sembiring,  mengatakan selama ini mereka tidak pernah menggelar ritual semacam itu. Tetapi peristiwa meletusnya Gunung Sinabung membuat tokoh masyarakat berinisiatif menggelar ritual itu. “Sudah puluhan tahun, acara seperti ini tidak kami lakukan, ini dilaksankan agar kampung terhindar dari bahaya serta memanggil roh para leluhur agar gunung sinabung tidak meletus lagi manjadi tenang dan nyaman,” ungkapnya.
————
Sementara itu, Kodam I/BB tetap mensiagakan personel pasukannya di Tanah Karo. Hal itu ditegaskan Panglima Kodam I/BB Mayjen TNI Leo Siegers melalui Kasdam I/BB Brigjen TNI Asman Yusri Yusuf usai upacara bendera tujuh belasan di lapangan apel Kodam I/BB Jalan Binjai Km 7,5 Medan Jum’at (17/9).
“ Sinabung belum dapat dikatakan aman. Masa tanggap darurat bencana Sinabung yang diperpanjang,’’ beber Kasdam memberi alasan.

Seluruh personel Kodam I/BB yang berdomisili dan berkesatuan di Kabupaten Tanah Karo, sambung Asman Yusri lagi, harus tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan meletusnya Gunug Sinabung.
“Semua aktivitas yang dilakukan merupakan pekerjaan yang mulia dan terhormat sekligus, merupakan wujud kepedulian prajurit dan PNS terhadap masyarakat dan lingkungan. Komitmen ini hendaknya terus dipertahankan karena itu merupakan jati diri prajurit yang berasal dari rakyat dan berbuat hanya untuk kepentingan rakyat,’’ tegasnya menutup.

Bupati Karo Kena DBD
Sementara itu, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kabanjahe menjadi ncaman serius. Kalau sebelumnya hanya menghinggapi rakyat biasa, kini serangan penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti itu menghinggapi orang nomor satu di daerah ini, Bupati Karo Drs Daulat Daniel Sinulingga.

Kepastian soal penyakit yang menyerang Bupati Karo, diketahui dari keterangan Sekretaris Daerah kabupaten Karo, Ir Makmur Ginting dalam Rapat Paripurna Nota Pengantar Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2009. Ketika itu Makmur menjawab, pertanyaan prihal keberadaan Bupati Karo dari salah satu anggota DPRD Karo, Rendra Gaule Ginting. Karena, Rendra merasa heran kenapa di acara penting agenda pemerintahan itu tak dihadiri oleh Bupati. Makmur mengatakan Bupati menjalani perawatan akibat terserang penyakit DBD.

Penyakit DBD yang diderita Bupati Karo pun kemudian membawa wartawan mengonfirmasi kepada Kadis Kesehatan Karo, dr Diana Br Ginting soal seberapa parah sebenarnya angka jangkitan DBD di Kabupaten Karo, khususnya kota Kabanjahe. Namun sayangnya tidak semua pertanyaan awak  wartawan direspon oleh Kadiskes.

Dianya hanya menjelaskan kalau pihaknya terus memfokuskan diri pada pemberantasan nyamuk di lokasi berkembangnya perindukan nyamuk berbahaya itu, termasuk di dalamnya lewat gerakan 3 M. kegiatan serupa juga akan dilakukan di pengungsian korban letusan Gunung Sinabung. “Besok (hari ini-red), kita akan gelar fogging ( penyemprotan) di jambur-jambur dan kamp pengungsian,” ujarnya singkat. (wan/wan/rud)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar